BARAT MEMBUTUHKAN KEPERCAYAAN DUNIA

Diposting oleh Ahmad Dzakirin On 08.09


*Dallas Darling 

Meskipun media Barat melabeli Presiden Mahmoud Ahmadinejad sosok yang “keras kepala”, -dia menyatakan bahwa Iran tidak membutuhkan kepercayaan AS- , namun saya termasuk yang yakin bahwa label yang lebih baik akan lebih tepat buat dirinya. 

Presiden Ahmadinejad menyebut AS tidak pernah melihat aturan internasional, terlebih jika berkaitan dengan isu persenjataan nuklir dan doktrin pre-emprive war (perang agresi). AS terlibat dalam pelbagai perang imperial  di abad 19 dan 20 lainnya.

Dari perspektif historis dan pengalaman masa lalu –sekalipun tidak banyak yang  memperhatikan fakta ini- Iran tidak pernah melakukan perang ofensif lebih dari 150 tahun. Namun disisi lain, Barat dan termasuk AS sendiri telah melakukan ratusan perang besar maupun kecil baik karena alasan politik, ekonomi, agama maupun imperialisme. Jadi bagi saya cukup mengejutkan jika AS dan Barat menyatakan bahwa Iran harus mendapatkan kepercayaan dunia.

Diawali dengan kebangkitan industrialisasi dan konsumerisme, Barat dan AS menginvasi dan menundukkan banyak belahan dunia, seperti Amerika Latin, Karibia, Afrika, Asia dan Timur Tengah. Abad 20 menyaksikan Barat dengan Perang Dunia (PD) I yang merenggut korban 20 juta jiwa dan menguras biaya 340 milyar dollar. PD II yang sekali lagi dimulai Barat merenggut 40 juta korban jiwa dan menelan biaya 1 trilyun dollar. Perang juga menciptakan persenjataan mengerikan seperti bom atom yang pernah digunakan AS atas rakyat sipil.

Penderitaan dan kesia-siaan yang luar biasa karena perang besar itu meninggalkan bekas mendalam pada masyarakat barat. Bagi Barat, politik disilusi, perasaan tidak aman, sinisme dan keputusasaan terinternalisasi dalam diri mereka. AS dan Barat menerapkan pandangan dan emosi tersebut atas pihak lain dan Uni Soviet. Ini alasan sebenarnya terjadinya Perang Dingin. Latar ini pula yang selanjutnya menjadi fondasi Barat dalam banyak hal, termasuk ketidakpercayaan AS atas alasan Iran bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai.

Presiden Ahmadinejad benar ketika mengkritik keras Barat karena tidak mencoba membangun kepercayaan dengan Republik Islam Iran. Dia juga berkata jujur bahwa Iran berkomitmen dengan peraturan internasional namun sebaliknya Barat sendiri yang memproduksi dan menyimpan senjata nuklir. Tidak hanya AS dan Barat yang mencoba memonopoli senjata pemusnah massal namun juga isu pelucutan dan siapa yang berhak mendapatkan hak istimewanya. Pelbagai faktor Ini pula yang menyebabkan selama 40 tahun lebih NPT gagal dan senjata nuklir tidak dapat dihapuskan.

Hal ini pula yang mendorong AS dan Israel –satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir- mengancam aksi militer termasuk menggunakan senjata nuklir atas Iran. Adalah hak Ahmadinejad untuk menyatakan bahwa intimidasi dan terorisasi semacam itu dapat dihukum dunia?

Ketika menulis artikel ini, saya teringat Revolusi Islam Iran di 1979, yang didorong oleh penindasan dan kemarahan rakyat Iran atas rejim diktator dukungan AS. Para demonstran dibantai pasukan Shah. Para penentang dipenjara dan disiksa oleh SAVAK didikan CIA. Setelah revolusi, AS mendorong Saddam Hussein menyerang Iran dan kemudian membantunya dengan persenjataan dan data intelejen. Di 1988, Kapal perang USS Vincennes menembak pesawat sipil Iran dan menewaskan 295 penumpang. 

Jadi siapa yang membutuhkan kepercayaan?



*Penulis Politics 501: An A-Z Reading on Conscientious Political Thought and Action, Some Nations Above God: 52 Weekly Reflections On Modern-Day Imperialism, Militarism, And Consumerism in the Context of John‘s Apocalyptic Vision, and The Other Side Of Christianity: Reflections on Faith, Politics, Spirituality, History, and Peace. Dia koresponden untuk www.worldnews.com.

0 Komentar

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini:

Inspiring Quote of The Day: Toleransi (al Samahah) secara terminologi adalah kemurahan hati, memberi tanpa balas. Dengan kata lain toleransi berarti keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal dan interaksi tanpa mengharap imbalan ataupun balas jasa. Toleransi merupakan karakter dasar Islam dan telah menjadi sifat praktis-realis umat di sepanjang sejarahnya yang agung" (Muhammad Imarah)

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

Song of The Day


Mahir Zain - Sepanjang Hidup Mp3
Mp3-Codes.com

Arsip Blog

Penikmat Blog Ini

Komentar Anda:


ShoutMix chat widget