“Strategi PAS adalah tidak mendukung secara terbuka gagasan negara Islam. Sebaliknya mengangkat isu, ’A Nation of Care and Opportunity’. Kami berjanji menghadirkan Pemerintahan yang amanah, adil dan bersih sehingga dapat menghadirkan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” ungkap Awing. PAS dalam Kampanye mendatang berjanji menurunkan harga, menjamin persamaan hak dan kebebasan agama, menghormati dan membela martabat manusia, menjaga kepentingan nasional melalui pengelolaan kekayaan dan sumber daya secara hati-hari serta pendekatan pembangunan yang berimbang.
Lebih jauh, PAS untuk pertama kalinya menominasikan kandidat non Muslim, Kumutha Rahman, untuk negara bagian Johor serta mengajukan 19 nama kandidat dari kalangan generasi muda. PAS juga menominasikan 13 kandidat perempuan (beberapa Doktor dan termasuk dua kandidat perempuan yang tidak mengenakan hijab) untuk memperebutkan 4 kursi Parlemen dan 9 negara bagian.
Belajar dari Kesalahan Masa Lalu
PAS tampaknya belajar dari kesalahan masa lalunya. Dalam Pemilu 2004, PAS berkampanye bagi pembentukan Negara Islam di negeri multi-etnik dan populasi muslim Melayu hanya 60 persen dari total 26 juta penduduk Malaysia. Partai ini menderita kekalahan yang memalukan dalam Pemilu silam karena hanya memperoleh 7 kursi di Palemen Federal dan kehilangan kontrol atas negara bagian Trengganu.
PAS kini membongkar 61 tahun tradisi partai yang hanya mencalonkan kandidat Muslim dan mengangkat isu Negara Islam. PAS telah mengubah image demikian pula strategi Partai untuk menghadapi kampanye Maret mendatang. Partai ini hendak menyampaikan pesan bahwa PAS kini sedang mempraktekkan seruannya tentang toleransi ras dan agama serta penghormatan jender. PAS juga secara meyakinkan mengakomodasi kalangan generasi muda dalam pencalonan.
Walau Pemilu mendatang tidak banyak merubah konstelasi politik Malaysia beberapa tahun kedepan karena praktek ‘demokrasi yang setengah hati’ (pseudo democracy) dan Koalisi Pemerintah diduga tetap ‘menang’, namun langkah PAS tidak pelak merupakan gebrakan sekaligus investasi kedepan dalam menjaring konstituensi secara lebih luas. PAS bergerak dari ‘kekakuan’ pendekatan dan elaborasi berlebihan nilai-nilai partikular Islam menuju fleksibilitas dan fokus mengkampanyekan universalitas Islam. Wallahu A’lam.
PAS kini membongkar 61 tahun tradisi partai yang hanya mencalonkan kandidat Muslim dan mengangkat isu Negara Islam. PAS telah mengubah image demikian pula strategi Partai untuk menghadapi kampanye Maret mendatang. Partai ini hendak menyampaikan pesan bahwa PAS kini sedang mempraktekkan seruannya tentang toleransi ras dan agama serta penghormatan jender. PAS juga secara meyakinkan mengakomodasi kalangan generasi muda dalam pencalonan.
Walau Pemilu mendatang tidak banyak merubah konstelasi politik Malaysia beberapa tahun kedepan karena praktek ‘demokrasi yang setengah hati’ (pseudo democracy) dan Koalisi Pemerintah diduga tetap ‘menang’, namun langkah PAS tidak pelak merupakan gebrakan sekaligus investasi kedepan dalam menjaring konstituensi secara lebih luas. PAS bergerak dari ‘kekakuan’ pendekatan dan elaborasi berlebihan nilai-nilai partikular Islam menuju fleksibilitas dan fokus mengkampanyekan universalitas Islam. Wallahu A’lam.
0 Komentar
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini: