Saudaraku Ikhwan dan Akhwat
Saya hendak menggarisbawahi dan menegaskan beberapa hal:
Kita adalah salah satu jamaah Muslim dan bukanlah jamaah Muslim, karena satu kelompok tidak memonopoli Islam. Alhamdulillah, Ikhwanul Muslimin popular di banyak Negara Arab dan dunia Islam karena seruannya yang moderat yang berasalah dari Qur’an dan Sunnah yang suci.
Pendekatan dan gerakan kita terkait dan berdasar kepada keduanya dan moto kita dikutip dari al Qur’an Surat Al Hasr: 10:
Dan (pula) orang-orang yang datang sesudah mereka, mereka itu berkata; "Ya Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman dan janganlah Engkau jadikan di dalam hati kami rasa dengki kepada orang-orang yang beriman; Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau adalah Maha Penyantun, Maha Penyayang.
Kami percaya dengan perbaikan gradual yang hanya dapat dicapai melalui perjuangan damai dan konstitusional yang berdasar seruan dan dialog bukannya cara-cara kekerasan. Oleh karena itu, kita menolak segala bentuk kekerasan baik oleh pemerintah maupun individu.
Jamaah Ikhwan percaya bahwa sistem demokrasi berpijak kepada penghormatan kebebasan individu, musyawarah, legitimasi kekuasaan didapatkan dari rakyat, serta pemisahan kekuasaan. Semua karakter itu dekat dengan sistem Islam. Ikhwan tidak melihat ada alternatif lain. Oleh karena itu, Ikhwan berpartisipasi dalam pemilu dan menuntut adanya reformasi sistem melalui cara-cara yang damai. Ikhwan melakukan reformasi melalui parlemen dan kerja-kerja kemasyarakatan. Kerja Ikhwan didasarkan kepada pemahaman agama dan ketulusan mereka.
Kami menekankan bahwa Ikhwan tidak pernah menjadi musuh rejim Mesir sekalipun rejim ini secara terus menerus membatasi gerak mereka, merampas kekayaan mereka dan sering kali menangkapi para pemimpinnya. Namun Ikhwan tidak pernah takut menghadapi kebijakan koruptif tersebut di semua tempat dan selalu memberikan rekomendasi untuk mengatasi krisis yang terus berlanjut yang dihadapi rejim ini dalam mengelola negeri ini. Ikhwan melahirkan kebajikan bagi bangsa ini dan membantu memberi kemanfaatan kepada siapapun yang membutuhkan.
Ikhwan menekankan bahwa sikap kritis mereka atas rejim ini berpijak kepada kewajiban Amar Ma’ruf Nahi Munkar sehingga tidaklah mereka melakukan kecuali karena alasan tersebut.
Kepada saudara-saudara kami umat Kristen di Arab dan dunia Islam, kami adalah partner mereka dan partisipan dalam membangun peradaban bangsa ini. Mereka adalah kolega kami dalam membela negara, partner dalam membangun. Bekerjasama dengan mereka adalah kewajiban agama.
“Allah tidak melarang kami berlaku adil dan berbuat baik kepada orang-orang yang tidak memerangi kami karena agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Allah sesungguhnya mencintai mereka yang berbuat adil.” (Mumtahanah:8)
Ikhwan percaya bahwa setiap warga negara harus saling bekerjasama dan sederajat dalam hak dan kewajiban mereka, kecuali dalam urusan yang bersifat individu seperti keyakinan seseorang.
Ikhwan sangat menolak dan mengutuk semua jenis kekerasan sektarian yang sering terjadi antara kalangan Kristen dan Muslim. Keduanya seharusnya menjadi satu masyarakat secara sosial dan kultural. Ikhwan menyerukan adanya keterbukaan dalam mendiskusikan alasan dibalik ketegangan ini dan mencari solusi dalam menyingkirkan semua masalah tersebut didalam rangka memperbaiki bangsa.
Kepada perempuan, Ikhwan mendukung semua hak perempuan baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. “Orang-orang Beriman, laki-laki maupun perempuan adalah pelindung satu sama lain, menyerukan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.” Mereka menjalankan shalat, menunaikan zakat dan mematuhi Allah dan Rasulnya.” (At Taubah 71). Kami menyerukan kepada para perempuan Muslim untuk berperan secara umum dan selalu mengikuti perkembangan kontemporer yang terjadi di negara-negara Arab dan Islam.
Demokrasi adalah sarana esensial kita, yang kita bekerja keras untuk mengadopsi dan mengkonsolidasikannya. Semua institusi atau asosiasi Ikhwan berdasar kepada prinsip konsultasi dan demokrasi. Mulai dari Majelis Syura maupun Maktab Irsyadi sendiri. Ikhwan menekankan bahwa demokrasi pada intinya berarti mengadopsi pendapat mayoritas namun tidak menghilangkan pendapat pihak lain.
Kepada elit kultural dan intektual, partai politik dan penguasa nasional, Ikhwan percaya bahwa setiap orang seharusnya ambil bagian dalam pembangunan dan reformasi. Ikhwan menolak adanya pengecualian atas individu dan kelompok ataupun memarginalisasi peran setiap orang. Ikhwan menerima pluralitas partai politik dan kebebasan mendirikan partai politik tanpa batasan sepanjang dalam kerangka konstitusi. Ikhwan percaya transmisi kekuasaan antara pelbagai partai politik melalui pemilu yang bebas dan adil karena negara untuk semua dan reformasi tanpa kecuali adalah tanggung jawab setiap individu.
Ikhwan memprioritaskan perjuangan Palestina dan menganggapnya sebagai masalah yang penting yang akan menjadi standar loyalitas kepada Islam dan Arabisme. Mereka tidak menghilangkan satu upayapun untuk menjadi perjuangan ini sebagai perhatian pertama mereka hingga Palestina merdeka, Insya Allah.
0 Komentar
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini: