Kebangkitan Fundamentalis Yahudi dan Masa Depan Israel

Diposting oleh Ahmad Dzakirin On 08.29


Kebangkitan Avigdor Lieberman sebagai king maker dalam politik Israel akan menjadi bencana bagi kepentingan AS di kawasan itu. Posisi Yisrael Beiteinu sebagai partai pemenang ketiga dalam pemilu Israel telah menempatkannya sebagai mitra koalisi strategis bagi pemerintahan mendatang.  Kemenangan partai Lieberman juga menunjukkan kegagalan ide sosialisme utopian dan sekaligus menandai berakhirnya masa kejayaan Zionisme Buruh. 

Satu indikasi jelas dari kebangkitan partai ultra nasionalis ini adalah seruannya untuk melarang partai-partai Arab. Tidak hanya Lieberman, namun juga Livni dan partai kiri lainnya tak kurang bersuara lantang mengikuti arah politik yang dikendalikan Lieberman dan kelompok kanan lainnya baik relijius maupun sekuler. 

Gideon Levy dalam tulisannya di Ha’aretz memaparkan fenomena tersebut: “Jika (Rabbi Meir) Kahane masih hidup dan dijinkan berkampanye untuk kursi  Knesset ke 18, dia dipastikan akan menang seperti halnya Yisrael Beiteinu sekarang ini. Partai yang dilarang (karena ekstrimitasnya) kini diperbolehkan, sementara orang yang dulu tidak disukai kini dipuji. Kondisi politik Israel yang tak terkendali  dalam dua dekade terakhir.”

Kahane adalah seperti George Lincoln Rockwell dalam politik Israel. Dia tanpa ragu mendukung gagasan pengusiran warga Arab dan menyerukan perjuangan bersenjata untuk mewujudkan “Israel Raya”. 20 tahun lalu, partainya dilarang. UU pemilu melarang partai yang didirikan atas dasar kebencian ras dan kekerasan. “Namun kini –tutur Levy- “doktrinnya menang. Wacana yang dulu dilarang kini menjadi diskusi publik. Hasil pemilu Israel merefleksikan transformasi menuju rasisme dan nasionalisme ekstrim yang diterima dan dominan.” 

Menurut analisisnya, perpolitikan Israel kini memasuki era tiga Likudnik (transformasi partai sayap kanan Likud). Tiga partai besar Israel (yang mencakup 75 kursi dari 110 total kursi) kini dipimpin oleh para Likudnik. (kesamaan dalam gagasan namun berbeda titik tekan). Di urutan pertama, partai Kadima. Partai  ini didirikan oleh bekas pemimpin Likud, Ariel Sharon. Dilanjutkan Tzipi livni (Menlu Israel) mantan pengikut loyal Likud. Sedang orang nomor duanya, Shaul Mofaz, pengikut Likud yang menempuh karir di militer. Diurutan kedua, partai Likud tradisional yang dipimpin Benyamin Netanyahu. Terakhir, Yisrael Beitenu atau “Partai Tanah Air Kami” dibawah pimpinan Avigdor Lieberman, mantan fungsionaris partai Likud. Orang nomor duanya, adalah Uzi Landau, yang 22 tahun menjadi anggota Knesset dari Likud dan dikenal sebagai faksi pemberontak terutama pasca pelepasan Gaza oleh Sharon. Kelompok ini dapat dikatakan sebagai Likud sayap ekstrim. 

Politik Israel menjadi branding bagi kelompok ultra nasionalis yang merepresentasikan visi Lieberman yang otoritarian, ekspansionis dan sangat bertentangan dengan kepentingan AS. Marty Peretz di New Republic menyebut partai ini neo-fascis yang sejajar dengan Jorg Haider dari Austria, Jean Marie Le pen dan Bridgette Bardot dari Perancis. 

Namun Lieberman cenderung berbeda dengan kelompok kanan lainnya (rightist) yang relijius. Lieberman banyak dikecam kalangan partai fundamentalis relijius karena menentang pelarangan daging babi yang menjadi konsumsi favorit konstituen imigran Yahudi asal Rusia. Dia juga menolak monopoli kalangan ortodok dalam perkawinan dan mengijinkan pernikahan sekuler. 

Lieberman dan kelompoknya menjadi representasi generasi fundamentalis baru yang memusuhi agama dan tradisi. Kebangkitan Lieberman di Israel lebih tepatnya menjelaskan kebangkitan Hitler ala Yahudi. Dia adalah sosok yang terang-terangan menyerukan pemboman Teheran dan bendungan Aswan di Mesir. Dan kini dia tawari pos kementerian luar negeri dalam kabinet Israel mendatang. 

Dalam era nuklir seperti dituturkan Daniel Levy, “Likud telah menjadi fenomena menakutkan”. Dan AS telah menggelontorkan dana jutaan dollar untuk mensubsidi dan melindungi para pemimpin Israel dan kebijakannya yang merefleksikan karakter negara nuklir yang jahat. 

 

0 Komentar

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini:

Inspiring Quote of The Day: Toleransi (al Samahah) secara terminologi adalah kemurahan hati, memberi tanpa balas. Dengan kata lain toleransi berarti keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal dan interaksi tanpa mengharap imbalan ataupun balas jasa. Toleransi merupakan karakter dasar Islam dan telah menjadi sifat praktis-realis umat di sepanjang sejarahnya yang agung" (Muhammad Imarah)

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

Song of The Day


Mahir Zain - Sepanjang Hidup Mp3
Mp3-Codes.com

Arsip Blog

Penikmat Blog Ini

Komentar Anda:


ShoutMix chat widget