Perang Gaza: Paradigma Perang Baru

Diposting oleh Ahmad Dzakirin On 11.26


Israel adalah negara yang memiliki kemampuan teknologi canggih. Industri peralatan militernya memasok banyak negara industri. Dengan teknologi militernya yang canggih, Israel berperang melawan negara tetangganya demikian pula berpengalaman dalam menangani keterlibatannya dalam perang anti insurgensi, yang menjadi typical negara-negara kolonial di abad 19 dan 20. Untuk itu, Israel tidak terkalahkan. Tetapi kini, Israel kini menghadapi kondisi perang baru yang disebut ‘perang diantara penduduk’, (war within people).  

Perubahan tipe perang yang lain ini dapat dilihat pada pada perang Lebanon, 2006. Terinspirasi dengan model NATO di Kosovo dengan kekuatan udara, selanjutnya para pemimpin perang Israel mengirim tank dan pasukan infanterinya menyerang Hezbollah. Tanpa memperhatikan situasi di Lebanon Selatan, kemampuan perang Hezbollah, termasuk dukungan besar Iran dan sekaligus fakta bahwa karakter perangnya berbeda, Israel mengalami kekalahan. Kendati Israel berhasil mematahkan perlawanan roket berskala besar dan menengah, namun Israel tidak mampu menghadapi senjata peluncur roket kecil yang dikendalikan dari jarak jauh. Roket tersebut ditempatkan di balkon apartemen, di perkebunan yang sangat  terlindungi sehingga tidak dapat dilacak teknologi infra merah pesawat mata-mata. Selain itu, Hezbollah juga membuat terowongan dan fasilitas bawah tanah yang cukup sempurna karena telah dikembangkan bertahun-tahun. Kekuatan media Hezbollah juga menjadi keunggulan tersendiri. Israel tidak mampu mengindentifikasi posisi stasiun TV al-Manar setelah kantor pusatnya hancur. Walhasil, reputasi Israel anjlok dimata publik domestik dan internasional. Dalam konteks ‘perang ditengah-tengah masyarakat’, Israel dapat dikatakan kalah perang. 

Dalam konteks  ini pula, Hamas telah mengembangkan kemampuan militernya. Kemampuan media menjadi bagian vital dalam perang tipe ini. Hamas piawai dalam operasi kamuflase yang dapat menyembunyikan kemampuan yang sebenarnya. Selain itu, piawai menghindar dari rutinitas pelacakan sensor pesawat mata-mata Israel, menyembunyikan alat telekomunikasi dan mengaburkan sosok pejuang (combatant) dan sipil (non-combatant). Batas keduanya dalam perang model ini sangat tipis dan perubahannya dapat bersifat jam dan bahkan menit.  

Kini di Gaza, Israel mendapati seperti halnya yang dialami AS di Irak dan Afghanistan, yakni perang teknologi canggih versus ‘perang ditengah masyarakat’. Keseimbangan kekuatan sewaktu-watu dapat bergeser.  Perang di Gaza adalah perang ditengah penduduk yang melibatkan aktor diluar negara. Peran media sebagai kekuatan menjadi penting. 

Perang ditengah penduduk dapat dilihat melalui strategi, taktik dan operasi. Dalam konteks strategi, kedekatan Israel dengan AS telah mengabaikan pentingnya kebutuhan ini. Namun ada keraguan, apakah situasi yang berkembang akan membiarkan Presiden AS maupun kandidat presiden yang terpilih terus menerus bersikap diam.  Dalam level taktik, Israel dilengkapi senjata canggih dan kemampuan menghadapi insurgensi namun dilevel operasional, rentan karena akan sangat dipengaruhi kemampuan Hamas mempengaruhi rantai keputusan para komandan militer Israel di lapangan. Aturan main militer Israel sangat rahasia namun sebagiannya ditentukan Tel Aviv. Keputusan Tel Aviv sangat dipengaruhi oleh opini publik dan media.  

Perang diantara penduduk menjadi model dan paradigma baru perang namun yang jelas, perang ini akan merenggut banyak korban jiwa dikedua belah pihak.  Tekanan internasional terus menerus tak pelak akan beresiko menyeret keterlibatan Syiria, Iran dan bahkan negara lain.

1 Comment

  1. Mao Kifli Said,

    Bergabunglah dengan Kami keluarga besar Gaza dengan cara menjadi member untuk Blog ini. Setiap 5 orang yang menjadi member (keluarga Gaza) maka Saya sebagai pendiri blog ini akan memaparkan setiap Chapter dari Novel Antipeace (kisah Gaza dan perang Dunia ketiga), mari Kita sama-sama mendukung perjuangan untuk Kebebasan Gaza pada khususnya dan Palestina pada umumnya. visit us here : http://novelmao.blogspot.com/

    Posted on 17 Juli 2012 pukul 23.10

     

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini:

Inspiring Quote of The Day: Toleransi (al Samahah) secara terminologi adalah kemurahan hati, memberi tanpa balas. Dengan kata lain toleransi berarti keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal dan interaksi tanpa mengharap imbalan ataupun balas jasa. Toleransi merupakan karakter dasar Islam dan telah menjadi sifat praktis-realis umat di sepanjang sejarahnya yang agung" (Muhammad Imarah)

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

Song of The Day


Mahir Zain - Sepanjang Hidup Mp3
Mp3-Codes.com

Arsip Blog

Penikmat Blog Ini

Komentar Anda:


ShoutMix chat widget