Rakyat Turki melepaskan jenazah Najmuddin Erbakan, pendiri gerakan Islam Turki modern menuju ketempat peristirahatannya yang terakhir. Tampak hadir PM Erdogan, Rasyid Ghanoussi, pemimpin gerakan Islam An Nahdalah, Tunisia dan kepala biro Luar Negeri, Khalid Meshaal memberikan penghormatan terakhir kepada mantan PM Turki pertama dari kelompok Islamis yang wafat pada hari Ahad lalu.
PM Erdogan, sang murid, berjejal diantara kerumunan massa menyambut peti jenazah sang guru |
Alunan ayat suci menggema dari pengeras suara diluar Masjid Al Fatih yang dibangun di abad 15 ini. Bentangan kain disepanjang jalan bertuliskan,”Mujahid Erbakan” mengenang keteguhannya dalam membela Islam. Sementara para takziyat berteriak lantang, “Allahu Akbar” disepanjang jalanan Istanbul menuju pemakaman.
PM Tayyib Erdogan dan Presiden Abdullah Gul, mantan muridnya, beserta para pemimpin gerakan Islam lainnya bergabung diantara kerumunan hadirin yang hendak menjalankan shalat didepan peti jenazah yang dibalut kain hijau dengan tulisan emas ayat-ayat Al Qur’an.
Jalanan, atap-atap dan balkon gedung disepanjang jalan menuju masjid penuh sesak para pentakziah yang hendak memberikan penghormatan terakhir. Beberapa hadirin tampak mengibarkan bendera Palestina.
Sang Guru itu dekat dihati umat.....Pedih melepas kepergiannya |
Puluhan ribu hadirin mengelilingi sekeliling masjid bahkan beberapa media menyebut angka hingga ratusan ribu.
“Erbakan adalah seorang jenius,” kenang seorang Mahasiswa berusia 17 tahun bernama Talha Celik yang tampak mengikatkan pita hijau yang betuliskan ayat Al Qur’an disekelilinya. “Meskipun mereka berbeda pendapat, namun saya yakin Erdogan mengikuti jalannya.”
Erbakan, yang meninggal karena gagal jantung di RS Ankara tutup usia dalam usia 85 tahun. Dia dikenang sebagaipelopor gerakan Islam Turki dan menjadi jalan bagi kesuksesan AKP, partai yang berkuasa sekarang ini.
Partai Erdogan kini mendominasi peta perpolitikan Turki hampir satu dasawarsa., sebaliknya partai bentukan Erbakan semakin menyusut dukungan politiknya.
Perwakilan dari 60 Negara hadir dalam pemakaman beliau untuk memberikan penghormatan terakhir, termasuk Mesir, India, Pakistan dan Indonesia.
Erbakan mencapai puncak kejayaannya di 1996 ketika partai Refah mengantar Erbakan menjadi PM pertama di Turki dari Gerakan Islam setelah menang pemilu 1995.
Setelah setahun pemerintahannya yang penuh gejolak karena intervensi militer. Akhirnya beliau mundur dari jabatannya sebagai PM. Militer menuduh Erbakan hendak merusak system secular dan menjalin aliansi dengan dunia Islam.
Mahkamah Tinggi membubarkan Partai Refah di januari 1998 dengan tuduhan melanggar konstitusi, merampas assetnya dan melarang Erbakan dan anggota partai politiknya terjun dalam pemilu selama 5 tahun.
“Rejim lama tidak menoleransinya dan melarang partainya. Namun dia telah membuka jalan bagi generasi berikutnya,” tutur Ali Sever, 76 tahun yang hadir dalam pemakaman.
"Jenderal dalam Pemakaman "
Sang Jenderal memberi penghormatan terakhir kepada lawan politiknya |
Saat para pejabat militer, termasuk Jenderal Hayri Kivrikoglu, Komandan tertinggi AD hadir dalam shalat jenazah, para pendukung partai Erbakan berteriak lantang,”La Iaha Il-Llah, Allahu Akbar.
28 Februari adalah intervensi militer keempat dalam sejarah Turki modern, setelah sebelumnya melakukan kudeta di 1960, 1971 dan 1980. Militer kembali melakukan kudeta atas pemerintahan Erbakan yang dikenal dengan kudeta post modern. Kudeta yang tidak hanya memberangus hak dan kebebasan dasar namun juga demokrasi dan aturan hukum.
Puluhan atau bahkan ratusan ribu umat melepas kepergiannya |
Kudeta itu menjadi upaya militer untuk membatasi peran agama dalam kehidupan politik. Jilbab dilarang dan anggota militer tidak diperkenankan terlibat dalam aktivitas keagamaan.
Dengan lebih empat juta pendukung, dukungan atas partai Refah tidak sendirinya sirna. Larangan Erbakan dalam politik telah memberi jalan kepada Erdogan dalam mendapatkan dukungan suara konstituen tradisional tersebut.
Erbakan telah meletakkan fondasi gerakan Islam di era 1970-an, membangun partai yang mampu menarik dukungan dari kalangan penduduk pedesaan yang religius dan masyarakat urban yang rasional dimana agama secara resmi dikeluarkan dari kehidupan politik.
PM Erdogan, sang murid mengantar sang guru di peristirahatannya terakhir..... |
Masih tetap aktif di usianya yang lanjut, Erbakan dipilih kembali sebagai ketua partai Saadah. Partai ini di Oktober lalu didera perpecahan.
Selamat jalan Mujahid, umat islam telah menjadi saksi kepergianmu.......!
Sumber: World Bulletin
Selamat jalan Mujahid, umat islam telah menjadi saksi kepergianmu.......!
Sumber: World Bulletin
0 Komentar
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini: