Menurut Stuere, pendekatan pemerintah Barat yang merefleksikan kebijakan standar ganda sepanjang berkaitan dengan Ikhwan sebagai hal yang salah. Dia menegaskan bahwa Ikhwan berhak berada diantara kelompok-kelompok yang harus diajak bicara Barat dan diperhitungkan.
Dalam wawancaranya dengan Reuters, Stoere menyatakan meskipun ada perbedaan fundamental cara pandang dalam beberapa isu namun hendaknya Barat memahami adanya perubahan yang tengah terjadi di Mesir. jika Barat berkeinginan mendukung perubahan demokratis yang tengah terjadi di Mesir secara efektif maka tidak ada pilihan kecuali melibatkan Ikhwan dalam proses politik di Mesir, Ikhwan adalah gerakan oposisi popular yang memiliki dukungan kuat di Mesir. Tidak kurang pandangan yang sama ditunjukkan mantan Presiden Amerika, Jimmy Carter yang menegaskan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dengan keterlibatan Ikhwan dalam pemerintahan Mesir pasca Mubarak.
Namun dalam kenyataannya, pandangan yang berbeda ditunjukkan PM Inggris, David Cameron. Dia tidak bersedia menemui Ikhwan. Alih-alih, dia dengan arogan menyerukan kepada para pemuda Mesir untuk mencari alternatif lain ketimbang mendukung kelompok oposisi Islam ekstrim. Pernyataannya tidak pelak ditafsirkan banyak kalangan sebagai upaya menyudutkan Ikhwan.
Pandangan ini hanya akan semakin membenarkan pandangan imperialistik Zionis Israel yang memandang setiap gerakan nasionalisme Arab –terutama Ikhwan- menjadi ancaman kepentingan Israel sehingga tidak pantas diakomodasi. Baru-baru ini, deputi Menlu Israel, Danny Ayalon menyatakan bahwa Israel akan berupaya menjegal keterlibatan Ikhwan dalam pemilu di Mesir.
Stoere dengan tegas mengkritik defisiensi dalam pendekatan Barat di kawasan Timur Tengah. Dia memperingatkan Barat bahwa pendekatan semacam ini hanya akan semakin membenarkan pandangan miring dunia Islam atas Barat selama ini. Barat tidak tulus dan memiliki motif yang jahat atas dunia Islam. “Pandangan ini tidak langsung telah menjadikan Ikhwan sebagai korban kebijakan Barat,” kritiknya.
Stoere menekankan pentingnya Barat mendobrak kebijakan standar gandanya dengan melakukan diskusi dan dialog terbuka dengan Ikhwan perihal posisi gerakan itu atas masa depan Mesir.
Menlu Stoere kembali menegaskan bahwa dia sangat menyakini bahwa keragaman yang ada dalam Ikhwan jauh lebih besar ketimbang interpretasi sepihak yang selama ini dipahami Barat tentang Ikhwan. Pemberontakan rakyat Mesir atas rejim Mubarak sendiri menunjukkan bahwa Ikhwan adalah salah satu gerakan rakyat yang memiliki karakter nasionalisme yang kuat.
1 Comment
1924 M - 2011 M, Malapetaka 87 Tahun Keruntuhan Khilafah
Negara Islam adalah Daulah Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah telah runtuh pada tahun 1924.
Lihatlah Blog Ar Rayah World News
http://ibnuyassir.blogspot.com/
Untuk mengetahui perkembangan terkini kebangkitan KHILAFAH.
Posted on 3 Maret 2011 pukul 10.02
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini: