ANAK AYAHNYA

Diposting oleh Ahmad Dzakirin On 09.48


*Uri Avnery
Bibi adalah orang yang lembek, maju mundur menghadapi tekanan, berjalan zigzag kekanan dan kekiri, tergantung darimana sumber tekanan berasal, AS atau partner koalisinya?
Ketua Likud yang licik ini takut jika Avigdor Lieberman berhasil mendorongnya  ke Tengah dan menggantikannya sebagai pemimpin keseluruhan sayap Kanan?
Netanyahu juga orang yang punya tekad mencegah bagaimanapun juga upaya mendirikan Negara Palestina dan oleh karena itu menggunakan semua upaya untuk menyabotase negosiasi yang sejati?
Inilah Netanyahu yang sebenarnya.
Apakah saya melihat ketiga karakter itu pada dirinya?
Netanyahu yang pertama adalah orang yang cocok dengan karakter ini. Orang yang tidak memiliki pendirian dengan segudang tipuan. Satu-satunya tujuan adalah bertahan dengan kekuasaannya.
Netanyahu ini mengundang tekanan pada dirinya.
Barack Obama menekannya sehiangga dia setuju atas pembekuan pemukiman atau dianggap pembekuan pemukiman. Untuk menghindari krisis dengan para pemukim, dia menjanjikan setelah 10 bulan moratorium, maka pembangunan pemukiman akan dilanjutkan sepenuhnya.
Para pemukim menekannya dan dia benar-benar melanjutkan pembangunan dalam jadwal yang ditentukan sekalipun ada tekanan kuat dari Obama yang meminta ada perpanjangan lagi selama dua bulan. Mengapa dua bulan? Karena pemilihan konggres akan berlangsung 2 November dan Obama tidak ingin menghadapi krisis dengan kalangan Yahudi sebelum itu. Untuk kepentingan ini, dia siap menjual kepada Netanyahu seluruh persediaan senjata, uang, dukungan politik dan serangkaian garansi tentang hasil negosiasi yang belum juga dimulai.
Netanyahu kini melakukan zigzag diantara dua tekanan, mencoba menemukan mana yang lebih kuat, mana yang harsu dipatuhi, berapa banyak dan kapan. Dalam mimpinya dia mungkin merasa seperti Baron von Munchhausen yang mendapati dirinya berada diantara jalan sempit. Singa didepannya siap menerkamnya dan buaya yang siap memangsanya.
Ini adalah harapan besar Netanyahu. AIPAC akan membantunya mengalahkan Obama dalam pemilu. Jika tidak Obama akan menghancurkan para pemukim. Maka Baron von Netanyahu akan menggosok tangannya dan kemudian menang dalam pertarungan.
Apakah ini keadaan sebenarnya Netanyahu? Benar.
Namun Netanyahu yang kedua tidak begitu nyata. Ini adalah Tricky Bibi yang mencoba menyingkirkan serigala Ivet yang licik.
Lieberman mencegangkan hadirin saat dia berbicara didepan Majelis Umum PBB. dia menyerang kebijakan pemerintahannya sendiri.
Kebijakan resmi pemerintahan Israel adalah melakukan negosiasi langsung dengan pemimpin Palestina agar dapat mencapai kesepakan damai final dalam rentang satu tahun.
“Omong kosong”, kata Menlu yang berada dalam pemerintahan yang sama. “Sampah”, sumpah serapahnya. Tidak ada kesempatan untuk melakukan perjanjian damai baik itu dalam satu tahun maupun seratus tahun.  Apa yang dibutuhkan adalah perjanjian interim dalam jangka panjang. Dengan kata lain, kelanjutan pendudukan tanpa batas waktu.
Mengapa Lieberman menyampaikan hal ini? Dia tidak sedang berbicara dengan para delegasi Negara asing yang berada di forum PBB namun sejatinya dia tengah berbicara dengan publik Israel. Dia menantang Netanyahu: pecat saya atau berpura-pura bahwa air ludah yang kena wajah anda itu air hujan.
Namun Netanyahu tidak memecatnya ataupun bereaksi kecuali sepekan kemudian bahwa apa yang disampaikan Lieberman tidak mencerminkan pandangannya. Dan mengapa? Jelas, jika Netanyahu menendang partai Lieberman dari pemerintahannya dan membawa masuk  partainyaTzipi Livni. Kadima, maka Lieberman akan dapat melakukan apa yang pernah dilakukan Netanyahu kepada Yitzhak Rabin. Dia akan menyatakan Netanyahu sebagai pengkhianat, menjual tanah airnya dan menjadi musuh para pemukim. Para loyalisnya akan berdemo dengan membawa poster Netanyahu memakai seragam SS atau mengenakan kafiyeh, sementara lainnya melakukan ritual Kabbalah untuk mengutuknya dengan kematian.
Lieberman akan menaikkan bendera Sayap Kanan, meludahi Likud dan mengambil posisi tunggal sebagai pemimpin Sayap Kanan Israel. Dia percaya bahwa ini adalah jalan menuju Perdana Menteri.
Netanyahu memahami ini dengan sempurna. Itulah mengapa dia membatasi dirinya. Sebagai orang yang besar di Amerika, dia mungkin ingat apa yang Lyndon Johnson katakan kepada J. Edgar Hoover. Lebih baik menempatkannya didalam sambil marah-marah ketimbang berada diluar dalam keadaan marah.
Dan ini pula yang menjadikan Netanyahu tidak benar-benar keberatan dengan apa yang dikatakan Lieberman di Majelis PBB.
Menlu tidak senang. Dia menolak perdamaian dan sebaliknya menawarkan gagasan perjanjian Interim Jangka Panjang. Dia menggambarkan solusi apa yang ada dalam pikirannya. Tidak mengejutkan, jika platform partainya, Israel Beytenu (Israel Tanah Air Kita) dalam esensinya menegaskan Israel adalah Negara Bangsa Yahudi yang akan bebas dari Arab.
Namun Lieberman juga manusia dan setidak-tidaknya tidak mendukung metode pembersihan etnik. Dia tidak mengusulkan Naqbah Ketiga (setelah bencana bangsa Palestina di 1948 dan pengusiran di 1967). Usulannya  jauh lebih kreatif. Dia akan memisahkan Israel dari kota-kota dan desa-desa Arab disepanjang perbatasan Timur, yang dikenal dengan nama “Segitiga” dari Umm al Fahm di Utara hingga Kufr Kassem di Selatan. Wilayah ini akan digabung kedalam wilayah Otoritas Palestina dan sebagai gantinya, Israel akan mendapatkan pemukiman Israel di Tepi Barat.
Hal ini tak pelak akan menimbulkan banyak pertanyaan. Pertama, bagaimana dengan konsentrasi Arab di Galilee yang mencakup lusinan desa, kota seperti Nazareth dan Shefa Amr serta penduduk Arab di kota-kota yang bercampur dengan Yahudi seperti di Haifa dan Acre. Lieberman tidak mengusulkan pemindahan. Demikian pula, dia tidak mengusulkan penyerahan Yerusalem Timur dengan seperempatnya juta warganya adalah warga Arab. Dalam kasus ini, apakah dia siap meninggalkan gagasan Negara bagi  Yahudi karena akan ada lebih dari tiga perempat juta warga Arab? Ataukah dia sedang bermimpi melakukan praktek pembersihan etnik?
Pertanyaan kedua: kepada siapa dia akan mentransfer kota-kota dan desa-desa Arab yang masuk dalam “Segitiga”? Tanpa perjanjian damai, tidak ada Negara Palestina. Sebaliknya akan tetap ada Otoritas Palestina dengan beberapa wilayah kantong kecil yang berada dalam wilayah pendudukan Israel. Perjanjian Interim Jangka Panjang menjadikan situasi ini –lebih kurang- dalam keadaan utuh. Artinya, wilayah ini akan tetap menjadi wilayah pendudukan Israel. Penduduknya akan kehilangan status mereka sebagai warga Israel dan menjadi penduduk jajahan, yang tidak memiliki hak sipil dan HAM.
Sejauh yang diketahui, tak satupun pemimpin Arab di Israel yang setuju dengan hal itu. Bahkan di masa lalu ketika tampak bahwa Lieberman setuju dengan pendirian Negara Palestina dan berkeinginan memindahkannya ke wilayah Arab Israel, tak satupun pemimpin Arab di Israel yang setuju dengan gagasan itu. Penduduk Arab Israel mendekati satu setengah juta dan menjadi bagian dari warga Palestina namun mereka juga menjadi bagian penduduk Israel.
Netanyahu memang takut dengan Lieberman, tetapi boleh jadi dia tidak mengecam pidato Lieberman karena dia sendiri secara diam-diam juga menyetujui pandangannya?
Dalam banyak hal, Netanyahu menyampaikan bahwa dia mengadopsi pendekatan awal Lieberman yang menuntut bahwa penduduk non Yahudi (maksudnya Arab) yang ingin mendapatkan kewarganegaraan Israel mengucapkan sumpah setia tidak hanya kepada Negara Israel dan hukumnya namun juga kepada Israel sebagai “Negara Yahudi yang demokratis.” Tuntutan yang tidak masuk akal sehingga memprovokasi 20 warga Israel yang berasal dari warga Arab. Ini sama saja dengan meminta kandidat warga Amerika untuk menyatakan sumpah setianya kepada “AS sebagai Negara warga Anglo Saxon dan demokratis.”
Namun mungkin juga ada Netanyahu ketiga yang bercita-cita tinggi, percaya dengan ide Israel raya dan tidak hendak menukar ideologinya.
Jurnalis veteran Gideon Samet mempercayai hal itu. Dia yakin bahwa Benyamin Netanyahu sangat mematuhi keinginan ayahnua.
Ben-Zion Netanyahu kini berusia 100 tahun dan masih tergolong sehat di usianya. Dia adalah professor sejarah yang lahir di Warsawa. Datang ke Palestina di 1920 dan mengubah namanya dari Mileikowsky ke Netanyahu (Tuhan telah member”. Dia menjadi anggota kelompok sayap kanan ekstrim. Ben Zion menghabiskan beberapa saat hidupnya di AS dimana ketiga anaknya besar disana.  Ketiga di 1947, PBB mengadopsi rencana untuk membagi Palestina menjadi Negara Yahudi dan Arab, ayah Netanyahu mengirim petisi yang dikirim ke New York Times mengecam resolusi itu sekeras-kerasnya. Kembali ke Israel, dia tidak diterima menjadi anggota Partai Kebebasan (sebelum menjadi Likud) karena pandangannya yang terlalu ekstrim bahkan bagi orang seperti Menachem Begin sekalipun. Dia menyatakan bahwa dia dihalangi menjadi professor di Universitas Hebrew karena pandangannya. Kepahitannya ini meracuni atmosfer kehidupan dirumahnya.
Bidang studinya adalah Yahudi Spanyol dengan penekanan kepada inkuisisi Spanyol. Dia mengecam perilaku Yahudi yang berpindah agama dan mengatakan bahwa mayoritas mereka secara sukarela mengikuti masyarakat Spanyol yang Kristen. Pandangannya ini berbeda dengan mitos heroik resmi yang menyatakan bahwa mereka masih tetap menjalankan agama leluhurnya secara diam-diam.
Ketika Netanyahu memindahkan sebagian Hebron kepada otoritas Palestina, ayahnya memarahinya. Anaknya ini berupaya keras untuk memenuhi pandangan ayahnya dan inipula yang menjadi motivasi utama kebijakannya. Menurut Samet, dia tidak berani menatap wajah ayahnya ketika dia memberikan sebagian kecil Israel Raya kepada Palestina.
Saya cenderung menerima versi ini. Netanyahu tidak akan pernah bertanggung jawab atas pendirian Palestina, demikian pula dia tidak akan serius menjalankan negosiasi damai. Semuanya hanyalah pembicaraan hampa.
Jika melihat Netanyahu dalam ketiga sudut pandang tersebut. Semua aspeknya ada, namun tampaknya yang ketiga ini lebih nyata.

*Mantan anggota Knesset dan pendiri gerakan Gush Shalom

0 Komentar

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini:

Inspiring Quote of The Day: Toleransi (al Samahah) secara terminologi adalah kemurahan hati, memberi tanpa balas. Dengan kata lain toleransi berarti keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal dan interaksi tanpa mengharap imbalan ataupun balas jasa. Toleransi merupakan karakter dasar Islam dan telah menjadi sifat praktis-realis umat di sepanjang sejarahnya yang agung" (Muhammad Imarah)

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

Song of The Day


Mahir Zain - Sepanjang Hidup Mp3
Mp3-Codes.com

Arsip Blog

Penikmat Blog Ini

Komentar Anda:


ShoutMix chat widget