*Hugh Pope
Peran Turki semakin meningkat di Timur Tengah baik dalam skala politik maupun ekonomi. Dalam skala ekonomi misalnya, ekonomi Turki mencapai lebih dari separo keseluruhan kawasan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dengan posisi keanggotaannya di Uni Eropa yang belum jelas, Turki menggunakan gagasan yang sama, yakni membawa stabilitas pasca Perang Dunia II di Eropa sebagai upaya meredakan perpecahan di Timur Tengah.
Suriah, Yordania, Libya dan Lebanon baru-baru ini bergabung dengan Iran dan negara-negara lainnya di kawasan Timur Tengah menikmati fasilitas bebas visa berpegian keTurki. Ankara juga melakukan semua upaya untuk memperkuat integrasi infrastruktur regional, meningkatkan kerjasama perdagangan dan kini menyelenggarakan pertemuan gabungan para menteri kabinet senior dengan negara-negara tersebut. Konversi gagasan dasar interdependensi Uni Eropa dalam prakteknya masih cukup rawan karena rejim di Timur Tengah sendiri masih belum siap dengan gagasan integrasi kawasan. Banyak dari negara-negara tersebut masih menganggap upaya itu sebagai ancaman politik. Sebaliknya, pasca Perang Dingin,Turki sendiri cukup sensitif untuk menangkap peluang kemanan dan ekonomi.
Suriah, Yordania, Libya dan Lebanon baru-baru ini bergabung dengan Iran dan negara-negara lainnya di kawasan Timur Tengah menikmati fasilitas bebas visa berpegian keTurki. Ankara juga melakukan semua upaya untuk memperkuat integrasi infrastruktur regional, meningkatkan kerjasama perdagangan dan kini menyelenggarakan pertemuan gabungan para menteri kabinet senior dengan negara-negara tersebut. Konversi gagasan dasar interdependensi Uni Eropa dalam prakteknya masih cukup rawan karena rejim di Timur Tengah sendiri masih belum siap dengan gagasan integrasi kawasan. Banyak dari negara-negara tersebut masih menganggap upaya itu sebagai ancaman politik. Sebaliknya, pasca Perang Dingin,Turki sendiri cukup sensitif untuk menangkap peluang kemanan dan ekonomi.
Pemerintah AKP sejak berkuasa di 2002 telah lebih jauh mengembangkan ikatan Turki dengan Rusia, Afrika dan khususnya negara-negara Muslim lainnya di Timur Tengah. Dalam periode itu, hubungan Turki dengan negara-negara Uni Eropa juga meningkat tajam. Meskipun banyak hambatan, Turki mengalami proses reformasi domestik demikian pula pergeseran dalam pendiriannya tentang Siprus. Turki masih tetap berkinginan bernegosiasi dengan Uni Eropa ditengah sikap skeptis yang dimilikinya. Proses keanggotaan Turki diperkirakan akan selesai dalam satu atau dua decade mendatang.
Dinamisme ini pula yang sering membuka kembali perdebatan tentang pertanyaan apakah Turki akan menjadi “Eropa”, “Eropa-Asia”, “Usmani baru”, atau bahkan “Islamis”. Beberapa mengambil analogi menjadi Turki Usmani untuk menggambarkan konteks Turki modern sekarang ini. Perdebatan juga diseputar tentang kompetisi politik domestik jika sekiranya Turki menjadi anggota Uni Eropa. Katakanlah ketakutan dengan persaingan pekerjaan, imigrasi dan Islam.
Faktanya, Uni Eropa dan Barat –berbeda dengan pandangan banyak warga Eropa- membutuhkan Turki bagi kepentingan stabilitas di kawasan Timur Eropa. Prioritas Turki bukanlah membangkitkan kembali kekhilafahan, namun lebih kepada ekspansi ekonomi yang kini mencapai separoh lebih kemampuan ekonomi seluruh Negara Arab dan Afrika Utara. Ketika PM Tayyip Erdogan bersikap overstatement saat mengunjungi Khartoum, Teheran dan Damaskus, dia pada dasarnya sedang berpikir tentang implikasi dari kontrak bisnis yang dilakukannya ini atas ratusan para pebisnis yang sedang mengikutinya. Hal yang sama ketika dia mengunjungi Washington, Desember tahun lalu, satu-satunya konsernnya adalah kunjungan tersebut dapat mendongkrak nilai perdagangan kedua negara.
Para pemimpin AKP, sekalipun mereka telah meninggalkan gagasan Islamismenya tetap melihat kedekatan khusus dengan para pemimpin Muslim lainnya. Para pejabat AKP bahkan menganggap Erdogan sebagai pemimpin 1,5 milyar penduduk Muslim dunia. Meski demikian, Turki secara keseluruhan lebih tertarik dengan Barat. Di toko buku di Turki, kita akan lebih mudah mendapatkan pelbagai bahan referensi Barat ketimbang Timur Tengah.
Turki pada kenyataannya tidak banyak berbisnis dengan Timur Tengah. Nilai perdagangannya tidak lebih dari seperempat dari total nilai ekspor Turki. Sebaliknya, nilai perdangannya dengan Uni Eropa mencapai separoh sedangkan nilai investasinya mencapai 90 persen dari total investasi asing di Turki sepanjang 2008. Empat juta warga Turki tinggal di Eropa, lebih banyak ketimbang di Timur Tengah. Penerbangan Turki lebih banyak menjelajah kota-kota besar Eropa demikian pula sebaliknya ketimbang penerbangannya ke Iran dan negara-negara Arab. Pada saat pesawat Turki terbang sehari ke Istambul dan Damaskus, empat kalinya terbang ke Tel Aviv.
Pujian luar biasa yang disampaikan Koran-koran Arab untuk Erdogan ketika dia berseteru dengan Israel tidak dapat dianggap sebagai dukungan Arab kepada hegemoni regional Turki. Para utusan Arab menyampaikan bahwa mereka senang dengan eksistensi Turki yang dapat menjadi juru bicara Sunni dan penyeimbang atas sikap rejeksionis Iran yang syiah. Namun mereka juga menyampaikan bahwa pemerintahan mereka tidak senang dengan populisme anti Israel Erdogan sehingga hanya bersedia menjadikan Turki sebagai penengah perselisihan mereka, tidak lebih dari itu.
Kepentingan Turki yang meningkat atas negara-negara tetangganya mendorong lembaga think tanknya mensurvei 2000 orang di tujuh negara Arab perihal apa yang ada dalam benak mereka. Hasilnya, tiga perempat responden senang dengan peran Turki yang sangat bagus dalam konflik Palestina-Israel dan masalah Timur Tengah lainnya. Namun 57 persen responden Ingin melihat adanya Negara Muslim di Uni Eropa dan 64 persen lainnya percaya bahwa proses negosiasi Turki di Uni Eropa memiliki dampak positif dalam perannya di dunia Arab, termasuk didalamnya 62 persen di Arab Saudi.
Turki juga percaya bahwa gagasan Uni Eropa dapat membantu meredakan perpecahan di kawasan ini. Popularitas para artis Turki di dunia Arab tidak hanya karena hubungan kedua negara itu semakin dekat. Di Turki, reformasi yang dilakukan telah membuka masyarakat, ekonomi dan kulturnya. Industri musik dan perfilman Turki tidak hanya semakin bagus namun juga memenangkan pelbagai prestasi di Eropa.
Hugh Pope – berkantor di Istambul
0 Komentar
Posting Komentar
Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini: