Perang Mediasi: Harga Politik Perang di Yaman

Diposting oleh Ahmad Dzakirin On 07.54

*Ali Jawad 
Sementara beberapa perang dilakukan untuk alasan yang rasional namun beberapa lainnya kurang rasional. Misalnya, keterlibatan pemerintah Arab Saudi dengan Yaman dalam perang melawan suku Houthis Yaman. Perang ini telah menjadi kesalahan yang mengundang bencana dan bahkan menuju ke tubir bunuh diri politik. Setelah berbulan-bulan melakukan pemboman membabi buta, alih-alih prospek kemenangan menjadi semakin menjauh.

Operasi Bumi Hangus” yang terjadi dalam perang keenam antara pemerintah Yaman melawan suku Houthi telah mengakibatkan pemerintah Abdallah Saleh menjadi lemah. Kegagalan mengambil pelajaran masa lalu terjadi karena adanya kecerobohan kebijakan yang diambil oleh para elitnya. Kedua pemerintah (Yaman dan Arab Saudi) kini dikecam karena kejahatan dalam perang yang sia-sia.   

Bahkan sejak perang dideklarasikan, pemerintah Saudi bersusah payah mencari strategi jalan keluarnya.  Ada lebih 70 kesalahan fatal yang dilakukan belum lagi semakin meningkatnya jumlah prajurit yang hilang dalam tugas. Kondisi ini membuat gusar kerajaan Arab Saudi.
22 Desember, Deputi Menteri Pertahanan, Pangeran Khalid bin Sultan mengusulkan agar dihentikan semua operasi besarnya karena kegagalan pemerintah memenuhi tenggat. Sebelumnya dia memberi ultimatum 48 jam bagi suku Houhti untuk meninggalkan perbatasan Jabaliyya, namun suku Houthi tetap bertahan dengan sikapnya serta mengingatkan Arab Saudi menghentikan agresinya dan tidak mengijinkan wilayahnya digunakan Yaman berperang.

Kegigihan suku Houthis tentu tidak diduga Riyadh. Rumor yang beredar kurang seminggu kematian pemimpin Houthi, Abdul Malik al Houthi dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyamakan mereka dengan Al Qaeda dipandang sebagai maneuver Riyadh untuk merubah persepsi  publik tentang perang yang tengah tejadi. Propaganda itu dibutuhkan untuk memberi landasan moral bagi aksi militer kerajaan. 

Dalam setiap perang, upaya damai menjadi masalah kompleks. Kerajaan Saudi bagaimana juga menjadi pemenang perang, sekalipun berhadapan kelompok Houthi yang gigih. Hingga kini belum ada pidato kemenangan.  

Kepentingan PR (public Relation) kerajaan tidak hanya memompakan pujian kebijakan emir namun juga memperkuat cita kekuatan kerajaan. Pakar Saudi, Dr. Mal Yamani menyatakan:
“Dilema Saudi adalah bahwa kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar jika mereka tidak dapat menghancurkan Houthi sebagaimana Al Qaeda. Ini adalah ancaman terbesar yang dihadapi Arab Saudi, namun problemanya, strategi yang tidak matang justru akan menjadikan ancaman malah menjadi semakin dekat.”

Seperti masuk dalam ranjau, Riyadh akan menghadapi balas dendam akibat kebijakannya yang ceroboh. Optimisme yang ada adalah bahwa para wahabi militan menangguk keberuntungan karena kegagalan kerajaan. Perang menjadi jauh lebih mahal dari harga yang sesungguhnya.  

Semua perang membutuhkan harga politik. Dalam jangka pendek, kerajaan tentu akan membayar harga politiknya, berupa semakin merosotnya pengaruh Saudi di kawasan. Sementara harga damainya akan dibayar melalui mediasi. 

Di tahun belakangan, Timur Tengah menyaksikan semakin meningkatnya peran dua pemain kunci di kawasan, Qatar dan Turki,  yang lebih bersikap fleksibel ditengah lingkungan yang ketat dengan loyalitas atas ‘ideologi tertentu’.  Semakin kokohnya pengaruh Qatar di kawasan itu telah menimbulkan keirian Riyadh dan sekutunya, Husni Mubarak, Mesir. Keberhasilannya dalam menjembatani perdamaian di Lebanon dan diikuti dengan sikap yang dipuji selama perang Gaza telah mengokohkan eksistensi Doha. 

Disisi lain, naiknya Ankara bukan hal yang terjadi begitu saja. Setelah Erdogan walkout dari Davos, Ankara memfokuskan eksistensinya di kawasan Timteng. Beberapa tahun yang lalu, kita menyaksikan peran Ankara dalam perjanjian bilateral antara Lebanon dan Suriah. Manuver ini tak pelak semakin mengokohkan peran Turki di di kawasan. 

Oleh karena itu, dalam konteks perang di Yaman, segala bentuk mediasi yang difasilitasi baik Turki maupun Qatar adalah kemungkinan hal yang tidak dapat ditoleransi oleh Riyadh karena hanya semakin melukai kebanggaan Arab Saudi dan mengindikasi semakin merosot posisinya.

Doha layak memfasilitasi perjanjian damai antara pemerintah pusat Yaman dengan suku Houthi semata karena kredibiltas Doha. Qatar kini berada dalam posisi yang terbaiknya bertindak sebagai mediator, namun problemanya arah politik sendiri jarang diputuskan karena alasan meritokrasi.

Namun yang pasti: Riyadh akan memandang media Qatar seperti menelan pil yang pahit dibandingkan mengundang keterlibatan Turki dalam urusan yang sama. Kehadiran Menlu Ahmed Davutoglu ke Riyadh akhir pekan lalu dipandang sebagai langkah awal keterlibatan Turki bagi mediasi atas krisis. Sepulangnya dari Kerajaan, Davutoglu menyatakan bahwa Turki siap bertindak sebagai “actor regional” yang akan mengakhiri perang. 

Yang jelas, Riyadh tampaknya harus membayar mahal keputusan perangnya. Selain menanggung malu, prospek mediasi Turki hanya akan semakin memperkuat eksistensi dan sepak terjang Turki di Timteng. Jika ini terjadi, maka cap Turki akan ada dalam peta politik Timteng. Hal ini  akan semakin menggusarkan Washington, Tel Aviv, Riyadh dan Kairo, selain berarti penjahat seperti Netanyahu dan Lieberman akan semakin marah.  

Satu-satunya jalan keluar untuk Riyadh dan sekutunya adalah melakukan kegilaan lainnya, namun pertanyaannya adalah: Apakah Obama mau?

*Ali Jawad adalah aktivis politik dan anggota Misi Islam Ahlul Bait. (AIM)

0 Komentar

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dan masukan yang konstruktif dibawah ini:

Inspiring Quote of The Day: Toleransi (al Samahah) secara terminologi adalah kemurahan hati, memberi tanpa balas. Dengan kata lain toleransi berarti keramahan dan kelemahlembutan dalam segala hal dan interaksi tanpa mengharap imbalan ataupun balas jasa. Toleransi merupakan karakter dasar Islam dan telah menjadi sifat praktis-realis umat di sepanjang sejarahnya yang agung" (Muhammad Imarah)

TITLE--HERE-HERE

Recent Post

Archive

Song of The Day


Mahir Zain - Sepanjang Hidup Mp3
Mp3-Codes.com

Arsip Blog

Penikmat Blog Ini

Komentar Anda:


ShoutMix chat widget